Pulau Tidung

DESKRIPSI WISATA
Pulau Tidung merupakan pulau terbesar di Kepulauan Seribu Selatan dengan luas kurang lebih 50 hektare. Panjangnya sekitar 4 km. Pulau ini berada di Kelurahan Tidung, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta.
Mayoritas atau bahkan bisa dikatakan seluruh penduduk Pulau Tidung adalah Nelayan dan beragama Islam.
Sejarah singkat Pulau Tidung menurut hasil-hasil penelitian mengungkap bahwa Pulau Tidung berkaitan erat dengan nama Suku Tidung di daerah Malinau Kalimantan Utara. Hal ini diperkuat dengan hadirnya tokoh Raja Pandita aluas Muhammad Sapu, aluas �Kaca�. Sosok berpengaruh dalam kaitan penamaan Pulau Tidung. Makan Raja Pandita terletak di sebelah utara Pulau Tidung tepatnya disebelah timur gedung Kantor urusan Agama.
Selain Raja Pandita, sosok berpengaruh lainnya adalah Panglima Hitam atau biasa dipanggil dengan sebutan �Bek Turu�.
Makan Panglima Hitam ditemukan pada tahun 2006 serta sisa peninggalan Panglima Hitam berupa kerus, pedang dan lainnya. Makam tersebut oleh masyarakat setemoat lalu direnovasi secara swadaya, dan dijadikan sebagai salah satu cagar budaya Pulau Tidung.
Pulau Tidung ramai dikunjungi para wisatawan kakrena memiliki potensi wisata yang bagus dengan kondisi alam yang mendukung. Wisata Pulau Tidung adalah jenis wisata berbasis penduduk, yakni berwisata yang berbaur dengan penduduk pemukiman warga. Banyak sekali kegiatan wisata yang ada di Pulau Tidung seperti bersepeda, mengunjungi makam Raja Pandita dan Panglima hitam, snorkeling, menyelam, menanam bakau, transplatasi terumbu karang, olahraga air, banana boat, donat boat, perahu kuno, jetski dan masih banyak kegiatan menarik lainnya. Pulau Tidung besar dan Tidung kecil dihubungkan dengan sebuah jembatan yang disebut Jembatan Cinta yang telah menjadi icon Pulau Tidung. Jembatan ini biasanya digunakan untuk berfoto atau melakukan ritual melompat dari atas jembatan.